Pringsewu.Lappung.COM – Rumah Bakso Kabul. Demikian nama salah satu pelaku UMKM di Kelurahan Pringsewu Selatan. Bisnis utamanya adalah pembuatan bakso sayur dan bakso tahu. Selain itu juga menerima jasa penggilingan daging sapi, urat, dan daging ayam.
Iskabul Hakim adalah nama lengkap, tokoh sentral dalam bisnis Rumah Bakso Kabul. Merintis usahanya dari nol. Ia kini bisa dibilang telah meraih kesuksesan.
Kejeliannya melihat peluang bisnis dan ketekunannya dalam menjalankan usahanya. Merupakan kunci sukses yang menghantarkan dirinya berhasil dalam menjalankan putaran bisnisnya hingga saat ini.
BACA JUGA: Pembibitan Ikan Gurami di Pringsewu Utara
Kala disambangi dikediamannya, Minggu (21/112021) siang, yang juga merupakan pusat produksi Rumah Bakso Kabul. Yakni di Kelurahan Pringsewu Selatan, tepatnya di Lapangan Mars. Iskabul Hakim mengungkapkan bahwa merintis usaha pembuatan baksonya diawali sejak tahun 2014.
Menurut ceritanya, awal mula dirinya memulai usaha pembuatan bakso. Untuk menggiling dagingnya ia harus ke tempat jasa penggilingan milik orang lain.
Seiring berjalannya waktu, karena bakso sayur racikannya banyak diminati para pelanggan. Akhirnya belum genap setahun, ia telah mampu membeli mesin penggiling daging. Dengan demikian usahanya pun semakin lancar dan menambah pendapatan dari jasa penggilingan daging.
BACA JUGA: Destinasi Wisata Getek Banjarrejo
“Awal merintis menumpang di penggilingan daging. Lama-lama bisa beli mesin sendirilah. Mulai punya mesin sendiri tahun 2014 akhir,” ujarnya.
Menurutnya ide awal bisnisnya adalah melanjutkan usaha orang tuanya. “Dulu Orang tua bekerja sebagai jagal sapi. Daging yang ada biar gak mubazir maka dibuat bakso aja. Mula-mula dititipkan, lama-lama semakin banyak yang minat. Booming sayur cap cai semakin banyak yang laku,” ungkapnya.
Kini Rumah Bakso Kabul rata-rata dalam sehari memproduksi 20 sampai 22 ribuan butir bakso sayur. “Di usahakan harus habis terjual dalam hari itu juga. Karena baksonya gak pake pengawet dan memang makanan ini gak tahan lama,” ucapnya.
Menurut Iskabul Hakim, produknya hanya di pasarkan dibeberapa pasar yang ada di Kecamatan Pringsewu saja. Yakni di Pasar Terminal, Pasar Induk Pringsewu dan Pasar Pagi Fajarisuk.
BACA JUGA: Jagung Bakar di Pringsewu Suguhkan Kelezatan Penikmatnya
“Tapi para pelanggan sebagian besar banyak dari luar wilayah Kecamatan Pringsewu, seperti Kecamatan Sukoharjo. Bahkan ada juga dari Lampung Tengah, Pesawaran dan Tanggamus,” kata dia.
Lanjutnya, para pelanggan setianya merupakan para pedang sayur keliling. Ini merupakan omset terbesar. “Para pedagang sayur keliling ini ngambil dikit-dikit tapi jumlah pembelinya banyak. Paling 5 bungkus perorang. Tapi sehari itu ada sekitaran 80 sampai seratus orang pedagang sayur keliling yang menjadi pelanggan setia Bakso Kabul,” ujar suami dari Ria Septiana ini.
Demi menjaga hubungan baik dengan para pelanggan. Bakso Kabul memiliki strategi pemasaran yang jitu. Sehingga konsumennya tetap setia hingga saat ini.
“Strategi biar pelanggan tetap setia. Nomor satu pelayanan. Juga menjaga kualitas produksi merupakan hal yang pokok,” katanya.
Terkait masa pandemi sekarang ini. Menurut Iskabul, sangat mempengaruhi omset penjualannya. “Masa pandemi ini kerasa banget susut penjualannya. Juga dimasa pandemi ini karyawan tadinya 15 orang sekarang 9 orang saja yang bekerja,” ungkapnya.
Keunggulan produk Rumah Bakso Kabul, menurut penuturan para pelanggan setianya adalah harganya terjangkau, selain itu juga dari olahan dan racikannya terbukti disukai para pembeli. “Alhamdulillah dengan proses pengolahan yang baik. Banyak pelanggan yang minat terhadap bakso sayur ini. Dipasaran sudah banyak yang tau kualitas produk Bakso Kabul,” imbuhnya.
Diakhir perbincangannya Iskabul Hakim mengungkapkan harapan kedepannya. Menurutnya, kedepan ingin produknya semakin berkembang dan bisa semakin luas diterima masyarakat. Juga ia menuturkan ingin melakukan inovasi bisnis dengan memproduksi tidak hanya bakso saja tetapi bisa memproduksi nugget dan sosis.
“Harapan kedepannya inovasi harus sih kalo untuk dunia kuliner. Biar konsumen juga gak bosen. Kalo kedepan inginnya sih, mengembangkan usaha gak cuma di bakso aja sih. Kayak produksi nugget dan sosis. Cuman ya gak tau besoknya gimana. Ini aja masih bingung bagi waktunya. Juga inginnya Rumah Bakso Kabul semakin berkembang dan produknya bisa semakin luas diterima masyarakat,” pungkasnya.
M. Satria